√ Teknologi Dan Robot Ancam Lahan Pekerjaan Pegawai Bank
Friday, 24 March 2017
Add Comment
Liputan6.com, Jakarta - Kemajuan teknologi yang terus memperlihatkan perkembangan yang pesat sekarang menjadi momok tersendiri yang mengancam lahan pekerjaan. Salah satu lapangan pekerjaan yang kena imbas akan hal ini ialah industri perbankan.
Automatisasi dan penggunaan teknologi yang signifikan diprediksi sanggup menggantikan beberapa pekerjaan di dunia perbankan. Data yang didapat Liputan6.com, jumlah karyawan dan pegawai sejumlah bank pada September 2017 mengalami penurunan.
Sebagai contoh, mengutip laporan keuangan PT Bank CIMB Niaga Tbk, Sabtu (11/11/2017), jumlah karyawan perseroan pada tanggal 30 September 2017 tercatat 12.981 orang, lebih rendah jikalau dibanding periode 31 Desember 2016 yang mencapai 13.185 orang. Artinya, dalam sembilan bulan terjadi penurunan jumlah karyawan mencapai 204 orang.
Hal yang sama juga terjadi dengan PT Bank OCBC NISP Tbk. Pada selesai 30 September 2017, jumlah karyawan perseroan mencapai 6.511 orang. Angka ini turun dari periode 30 September 2016 yang tercatat 6.874 orang. Dalam satu tahun jumlah karyawan Bank OCBC NISP mencapai 363 orang.
PT Bank Danamon Tbk pun mengalami hal yang sama. Dalam laporan keuangan perseroan tercatat jumlah karyawan pada 30 September 2017 di angka 30.226 orang atau berkurang 2.436 orang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang ada di angka 32.662 orang.
Penurunan jumlah pegawai ini sejalan dengan prediksi mantan Bos Citigroup, Vikram Pandit. Ia menyampaikan teknologi yang makin berkembang akan menjadi bahaya tersendiri bagi para pekerja di dunia perbankan. Dalam lima tahun yang akan datang, dia memprediksi 30 persen pekerjaan di bank sanggup menghilang.
Dalam wawancara dengan Bloomberg, laki-laki 60 tahun ini menyampaikan bahaya terbesar teknologi tiba dari kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan robot. Dua teknologi ini akan menggantikan sumber daya insan yang bekerja di back office.
"Saya melihat dunia perbankan beralih dari forum keuangan besar ke perusahaan yang sedikit lebih terdesentralisasi," tuturnya ibarat dilansir dari Bloomberg.
Prediksi Pandit ternyata sama dengan riset yang dikeluarkan Citigroup pada Maret lalu. Dalam laporan tersebut, diperkirakan 30 persen pekerjaan perbankan akan hilang selama satu dekade mendatang.
Perusahaan perbankan juga akan semakin banyak memakai kinerja robot untuk melaksanakan aneka macam pekerjaan.
Laporan Citi juga menyebutkan, adanya kantor cabang dan biaya staf bank menciptakan sekira 65 persen dari total biaya ritel dasar bank yang lebih besar. Banyak dari pekerjaan ini berisiko terkena dampak automatisasi.
Pekerjaan teller secara khusus juga terancam. Hal ini terlihat dari jumlah teller di bank AS telah menurun 15 persen semenjak mencapai puncaknya pada 2007.
Di Jepang, bank besar berencana melaksanakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sejumlah karyawannya untuk digantikan robot.
Bank terbesar di Jepang, Mizuho Financial Group sedang mempertimbangkan untuk memangkas sepertiga jumlah karyawannya dalam 10 tahun ke depan. Perusahaan ini berencana menggantikan tugas para pekerja tersebut dengan robot, artificial intelligence dan teknologi lain.
Seperti diberitakan oleh koran lokal Yomiuri yang dikutip dari AFP dan Straittimes, bank ini akan memberhentikan sekitar 19 ribu orang pekerja dan total 60 ribu orang pekerjanya di seluruh jaringan Mizuho di dunia. Langkah itu akan dilakukan pada Maret 2027.
Sementara koran lokal lain, Asahi menyebutkan bahwa mereka juga akan menutup 30 cabang di Jepang dari total 800 cabang.
Juru bicara Mizuho di Tokyo menolak untuk berkomentar dan berdalih bahwa perusahaan sedang mengalami banyak masalah.
Bank ini mencetak untung yang terjepit sesudah bank sentral, Bank of Japan tahun kemudian mengadopsi kebijakan suku bunga negatif dan mereapkan kegiatan pembelian aset besar-besaran.
liputan6.com
Automatisasi dan penggunaan teknologi yang signifikan diprediksi sanggup menggantikan beberapa pekerjaan di dunia perbankan. Data yang didapat Liputan6.com, jumlah karyawan dan pegawai sejumlah bank pada September 2017 mengalami penurunan.
Sebagai contoh, mengutip laporan keuangan PT Bank CIMB Niaga Tbk, Sabtu (11/11/2017), jumlah karyawan perseroan pada tanggal 30 September 2017 tercatat 12.981 orang, lebih rendah jikalau dibanding periode 31 Desember 2016 yang mencapai 13.185 orang. Artinya, dalam sembilan bulan terjadi penurunan jumlah karyawan mencapai 204 orang.
Hal yang sama juga terjadi dengan PT Bank OCBC NISP Tbk. Pada selesai 30 September 2017, jumlah karyawan perseroan mencapai 6.511 orang. Angka ini turun dari periode 30 September 2016 yang tercatat 6.874 orang. Dalam satu tahun jumlah karyawan Bank OCBC NISP mencapai 363 orang.
PT Bank Danamon Tbk pun mengalami hal yang sama. Dalam laporan keuangan perseroan tercatat jumlah karyawan pada 30 September 2017 di angka 30.226 orang atau berkurang 2.436 orang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang ada di angka 32.662 orang.
Penurunan jumlah pegawai ini sejalan dengan prediksi mantan Bos Citigroup, Vikram Pandit. Ia menyampaikan teknologi yang makin berkembang akan menjadi bahaya tersendiri bagi para pekerja di dunia perbankan. Dalam lima tahun yang akan datang, dia memprediksi 30 persen pekerjaan di bank sanggup menghilang.
Dalam wawancara dengan Bloomberg, laki-laki 60 tahun ini menyampaikan bahaya terbesar teknologi tiba dari kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan robot. Dua teknologi ini akan menggantikan sumber daya insan yang bekerja di back office.
"Saya melihat dunia perbankan beralih dari forum keuangan besar ke perusahaan yang sedikit lebih terdesentralisasi," tuturnya ibarat dilansir dari Bloomberg.
Riset
Prediksi Pandit ternyata sama dengan riset yang dikeluarkan Citigroup pada Maret lalu. Dalam laporan tersebut, diperkirakan 30 persen pekerjaan perbankan akan hilang selama satu dekade mendatang.
Perusahaan perbankan juga akan semakin banyak memakai kinerja robot untuk melaksanakan aneka macam pekerjaan.
Laporan Citi juga menyebutkan, adanya kantor cabang dan biaya staf bank menciptakan sekira 65 persen dari total biaya ritel dasar bank yang lebih besar. Banyak dari pekerjaan ini berisiko terkena dampak automatisasi.
Pekerjaan teller secara khusus juga terancam. Hal ini terlihat dari jumlah teller di bank AS telah menurun 15 persen semenjak mencapai puncaknya pada 2007.
Bank di jepang sudah melakukan
Di Jepang, bank besar berencana melaksanakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sejumlah karyawannya untuk digantikan robot.
Bank terbesar di Jepang, Mizuho Financial Group sedang mempertimbangkan untuk memangkas sepertiga jumlah karyawannya dalam 10 tahun ke depan. Perusahaan ini berencana menggantikan tugas para pekerja tersebut dengan robot, artificial intelligence dan teknologi lain.
Seperti diberitakan oleh koran lokal Yomiuri yang dikutip dari AFP dan Straittimes, bank ini akan memberhentikan sekitar 19 ribu orang pekerja dan total 60 ribu orang pekerjanya di seluruh jaringan Mizuho di dunia. Langkah itu akan dilakukan pada Maret 2027.
Sementara koran lokal lain, Asahi menyebutkan bahwa mereka juga akan menutup 30 cabang di Jepang dari total 800 cabang.
Juru bicara Mizuho di Tokyo menolak untuk berkomentar dan berdalih bahwa perusahaan sedang mengalami banyak masalah.
Bank ini mencetak untung yang terjepit sesudah bank sentral, Bank of Japan tahun kemudian mengadopsi kebijakan suku bunga negatif dan mereapkan kegiatan pembelian aset besar-besaran.
0 Response to "√ Teknologi Dan Robot Ancam Lahan Pekerjaan Pegawai Bank"
Post a Comment