√ Observasi Di Smpn 1 Kalijambe
Monday, 29 May 2017
Add Comment
Rafsablog | Halo pembaca setia , kali ini saya akan membuatkan dongeng sedikit wacana Pengalaman saya dikala Observasi di SMPN 01 Kalijambe.
Sebelumnya apa itu observasi?
Menurut informasiahli.com :
Menjadi Mahasiswa mungkin kiprah observasi yakni suatu hal yang harus di jalani, terutama dikala semester empat ke atas, alasannya dikala saya menerima kiprah observasi kemarin saya ini masih semester 4 hehe. Kalau semester 4 ke bawah saya belum tau.
Kemarin pada hari kamis, (18 mei 2017) saya menjalankan kiprah yaitu observasi di SMPN 01 Kalijambe, Sragen. Dengan kiprah observasi untuk analisis nilai dan soal, saya mengunjungi SMPN 01 Kalijambe.
Seperti biasanya, sebelum beraksi saya menciptakan planning terlebih dahulu untuk mendukung kelancaran rencana. Sebelum observasi, saya menciptakan planning terlebih dahulu.
Begini planning saya :
Pergi tujuan->menemui kepala->menemui guru TIK->tanya materi->kapan mulainya.
Tugas observasi saya yakni kiprah kelompok, tapi alasannya sahabat saya yang agak santai dan mengulur waktu, balasannya saya berjalan sendiri. Dan alasannya faktor orang renta saya yang mengejar-ngejar saya semoga segera observasi ke sekolah, katanya takut keburu ujian
Sebenernya saya punya sasaran untuk mengunjungi sekolah saya dulu, tapi alasannya hal tertentu ibarat masih teringat guru killer, balasannya saya mencoba ke sekolah yang lain.
Tapi alasan utama tidak menuju ke sekolah saya dulu bukan alasannya takut dengan guru killer, tapi saya ingin mencoba sekolah yang lain dan mencoba pengalaman baru.
-
Saat saya berangkat ke daerah tujuan dan sehabis hingga di depan sekolah saya galau dengan sekolahnya yang gandeng dengan SMKN 1 Kalijambe. Saya coba luruskan jalan untuk melihat mana Sekolah Menengah kejuruan dan mana SMP. Dan puja kerang ajaib, balasannya ketemu juga, hmm.
Lalu saya melihat ada anak yang lagi nongkrong di warung makan depan sekolah, dan saya tanya..
"Dek, mau tanya, adek sekolah di Sekolah Menengah kejuruan apa SMP?" tanyaku ke salah satu anak.
"Saya Sekolah Menengah Pertama mas." jawabnya.
"Area parkir dan ruang kepala sekolahnya mana ya dek?"
"Itu mas, mas masuk aja nanti ada daerah parkir, kalau ruang kepala sekolahnya masnya sanggup masuk dan coba tanya guru atau siswa yang ada."
Lalu saya masuk markirin motor dulu, kemudian tanya ke salah satu siswa dan suruh nganterin ke ruang kepala sekolah.
Setelah hingga ke ruang kepala sekolah, saya disuruh ngisi buku tamu dulu untuk keperluan apa ke sekolah.
Dan nggak lama, ada guru yang detengin saya, mungkin kepala sekolah, alasannya pada salam setiap ketemu beliau. Saya di tanya ada perlu apa ke sekolah, dan saya menjelaskan kalau saya ke sekolah untuk kiprah observasi :D
Lalu saya di hubungkan pribadi ke guru TIK, dan saya di antar keruangannya. *Udah kaya tamu penting pokoknya.
Ternyata di Lab komputer, saya kira ke ruangan guru. Pas saya hingga bapak guru TIKnya sedang sibuk ngurus nilai. Saya menjelaskan ke dia kalau saya ada kiprah observasi. Beliau kelihatannya lezat di ajak ngomong, ya jadinya saya agak nyantai wkwk.
Beliau (guru TIK) bilang kalau besok sanggup pribadi jalan dek. Saya tau itu tandanya di setujui. Dan saya sanggup pribadi pulang. Terus saya pamit pulang dan malamnya buat soal untuk di ujikan besok.
*Pagi 9:00
Saya mulai berangkat dari rumah jam 9-an. Sampai sekolah ternyata dikala jam istirahat, dan saya pribadi ke ruang Lab untuk menemui guru TIK. Setelah bel masuk, saya di antar ke kelas dan sanggup pribadi ujikan soalnya.
Ya awalnya perkenalan dulu, Nama, dari universitas, dan mau mengujikan soal. Tapi ada aja siswa yang menguju kesabaran saya :v
Namanya juga siswa, kalau nggak ada yang gitu kelas juga niscaya sepi kaya kuburan.
Karena saya di bidang pendidikan, saya harus sabar dan harus sanggup menangani siswa dengan cara yang baik dan benar. Saya bikin siswa yang rame itu terdiam, bukan alasannya saya marahi, tapi ada cara tersendiri. Karena setiap guru berbeda-beda cara ngurus siswanya :v
Dan saya menemukan siswa yang katanya mahir pelajaran TIK, terbukti dengan saya kasih soal cuma salah beberapa biji sehabis saya koreksi.
Ternyata oh ternyata, katanya dia suka main game onlie.
"Dek, kau kalau main komputer sukanya buka apa?"
"Saya sukanya main game, mas. Walaupun saya suka nge-game bukan berarti saya nggak sanggup ngerjain soal ginian." Katanya.
Wah, ini nih calon penerus jiwa gamer saya. *ngomong dalam hati.
-
Ohh iya, saya observasi di dua kelas. Yang pertama kelasnya yang agak susah di atur, yang ke dua kelasnya si mahir TIK.
Kalau kelas yang susah di atur tidak mengecewakan bikin greget. Tapi nggak duduk perkara
Lumayanlah, mengingatkan kembali pada jaman Sekolah Menengah Pertama saya dulu.
Walaupun jaman SD dulu saya yakni anak tercengeng di kelas, tapi sehabis saya lulus dari SD, saya jadi agak sedikit nakal. Mungki alasannya pas jaman SD dulu dikala hati merasa murka tapi takut untuk di keluarkan, hingga balasannya saya bertemu dengan mitra saya yang mengajari saya wacana betapa pentingnya harga diri.
Pernah ketika harga diri di lecehkan, dan balasannya saya ajak duel 1 vs 1 di lapangan :v
Siapa yang menang? ehem... SAYA. Dan tau-tau emaknya yang saya ajak duel dateng. *Pengalaman macam apa ini :v
Sering dulu duel 1 vs 1 pas jaman SMP. Emang pas jaman nakal-nakalnya itu ya pas jaman Smp. Jujur saya akui itu masih labil banget :v
Tapi sehabis lulus Sekolah Menengah Pertama dan menginjakkan kaki di SMK, saya bertahap mulai sadar. Makara orang pembangkang itu nggak ada gunanya!
Dan saya pernah ketemu sahabat saya yang dulu pernah saya ajak duel, kini dia jadi orang baik juga. Kami pun dongeng ini itu banyak pokoknya.
Intinya, jadi orang pembangkang itu nggak ada gunanya!
Sudah gitu aja yang bahas jaman Sekolah Menengah Pertama dulu hehe.
Saya berfikir, mungkin anak yang masih sekolah itu yang nakalah, yang gayanya sok-sokanlah, itu kurang pencerahan. Aslinya semua orang itu baik, mungkin hatinya aja yang belum sanggup tobat.
-
Oke lanjut ke observasi.
Saat di kelas yang agak rame itu, ada salah satu anak yang mungkin yakni bosnya, saya ajak ngobrol, saya kasih pencerahan hingga balasannya dia sanggup menghormati dan menghargai saya sebagai penggati sementara guru TIKnya.
Kelas serasa menjadi tenang :v
Hingga balasannya bel pulang berbunyi. Sebelum pulang, sempet saya ajak foto-foto buat kenangan.
Kumpulan fotonya nanti di bawah😄
Mungkin itu saja sob dongeng saya ketika observasi di salah satu sekolah yang berada di sragen, jawa tengah.
Terimakasih kepada kepala sekolah yang mengijinkan saya untuk observasi.
Terimakasih kepada Bapak Agus yang memberi jam kepada saya untuk menggantikan bapak di mata pelajarannya, terimakasih juga atas dongeng bapak yang menciptakan saya semangat dan termotivasi.
Dan terimakasih kepada murid-murid yang sanggup saya ajak kolaborasi hehe.
Inilah foto kenangan murid SMPN 1 Kalijambe.
Ohh iya, ada salah satu murid yang menciptakan saya sedih.
Dia menggunakan alat bantu jalan. Pengin saya tanya wacana itu tapi takut ngena hatinya dan takut kalau nanti menciptakan anaknya minder, sedih, dan saya nggak mau anaknya punya pengalaman jelek dengan saya alasannya saya bahas itu, jikalau suatu dikala ketemu.
Saat saya ajak foto dianya nggak mau mungkin malu. Karena semua temannya sudah ke foto kecuali dia, balasannya saya foto, ehh dianya malu. Kan kasihan, masa semua temannya ke foto kecuali dia. Jangan lihat mejanya, saya yakin itu bukan perbuatan dia.
Buat adek, semangat!
Sebelumnya apa itu observasi?
Menurut informasiahli.com :
Pengertian Observasi yakni Proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis mengenai gejala-gejala yang diteliti. Observasi ini menjadi salah satu dari teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, yang direncanakan dan dicatat secara sistematis, serta sanggup dikontrol keandalan (reliabilitas) dan kesahihannya (validitasnya). Observasi merupakan proses yang kompleks, yang tersusun dari proses proses psikologis dan biologis. Dalam menggunakan teknik observasi, hal terpenting yang harus diperhatikan ialah mengandalkan pengamatan dan ingatan si peneliti.
Menjadi Mahasiswa mungkin kiprah observasi yakni suatu hal yang harus di jalani, terutama dikala semester empat ke atas, alasannya dikala saya menerima kiprah observasi kemarin saya ini masih semester 4 hehe. Kalau semester 4 ke bawah saya belum tau.
Kemarin pada hari kamis, (18 mei 2017) saya menjalankan kiprah yaitu observasi di SMPN 01 Kalijambe, Sragen. Dengan kiprah observasi untuk analisis nilai dan soal, saya mengunjungi SMPN 01 Kalijambe.
Seperti biasanya, sebelum beraksi saya menciptakan planning terlebih dahulu untuk mendukung kelancaran rencana. Sebelum observasi, saya menciptakan planning terlebih dahulu.
Begini planning saya :
Pergi tujuan->menemui kepala->menemui guru TIK->tanya materi->kapan mulainya.
Tugas observasi saya yakni kiprah kelompok, tapi alasannya sahabat saya yang agak santai dan mengulur waktu, balasannya saya berjalan sendiri. Dan alasannya faktor orang renta saya yang mengejar-ngejar saya semoga segera observasi ke sekolah, katanya takut keburu ujian
Sebenernya saya punya sasaran untuk mengunjungi sekolah saya dulu, tapi alasannya hal tertentu ibarat masih teringat guru killer, balasannya saya mencoba ke sekolah yang lain.
Tapi alasan utama tidak menuju ke sekolah saya dulu bukan alasannya takut dengan guru killer, tapi saya ingin mencoba sekolah yang lain dan mencoba pengalaman baru.
-
Saat saya berangkat ke daerah tujuan dan sehabis hingga di depan sekolah saya galau dengan sekolahnya yang gandeng dengan SMKN 1 Kalijambe. Saya coba luruskan jalan untuk melihat mana Sekolah Menengah kejuruan dan mana SMP. Dan puja kerang ajaib, balasannya ketemu juga, hmm.
Lalu saya melihat ada anak yang lagi nongkrong di warung makan depan sekolah, dan saya tanya..
"Dek, mau tanya, adek sekolah di Sekolah Menengah kejuruan apa SMP?" tanyaku ke salah satu anak.
"Saya Sekolah Menengah Pertama mas." jawabnya.
"Area parkir dan ruang kepala sekolahnya mana ya dek?"
"Itu mas, mas masuk aja nanti ada daerah parkir, kalau ruang kepala sekolahnya masnya sanggup masuk dan coba tanya guru atau siswa yang ada."
Lalu saya masuk markirin motor dulu, kemudian tanya ke salah satu siswa dan suruh nganterin ke ruang kepala sekolah.
Setelah hingga ke ruang kepala sekolah, saya disuruh ngisi buku tamu dulu untuk keperluan apa ke sekolah.
Dan nggak lama, ada guru yang detengin saya, mungkin kepala sekolah, alasannya pada salam setiap ketemu beliau. Saya di tanya ada perlu apa ke sekolah, dan saya menjelaskan kalau saya ke sekolah untuk kiprah observasi :D
Lalu saya di hubungkan pribadi ke guru TIK, dan saya di antar keruangannya. *Udah kaya tamu penting pokoknya.
Ternyata di Lab komputer, saya kira ke ruangan guru. Pas saya hingga bapak guru TIKnya sedang sibuk ngurus nilai. Saya menjelaskan ke dia kalau saya ada kiprah observasi. Beliau kelihatannya lezat di ajak ngomong, ya jadinya saya agak nyantai wkwk.
Beliau (guru TIK) bilang kalau besok sanggup pribadi jalan dek. Saya tau itu tandanya di setujui. Dan saya sanggup pribadi pulang. Terus saya pamit pulang dan malamnya buat soal untuk di ujikan besok.
*Pagi 9:00
Saya mulai berangkat dari rumah jam 9-an. Sampai sekolah ternyata dikala jam istirahat, dan saya pribadi ke ruang Lab untuk menemui guru TIK. Setelah bel masuk, saya di antar ke kelas dan sanggup pribadi ujikan soalnya.
Ya awalnya perkenalan dulu, Nama, dari universitas, dan mau mengujikan soal. Tapi ada aja siswa yang menguju kesabaran saya :v
Namanya juga siswa, kalau nggak ada yang gitu kelas juga niscaya sepi kaya kuburan.
Karena saya di bidang pendidikan, saya harus sabar dan harus sanggup menangani siswa dengan cara yang baik dan benar. Saya bikin siswa yang rame itu terdiam, bukan alasannya saya marahi, tapi ada cara tersendiri. Karena setiap guru berbeda-beda cara ngurus siswanya :v
Dan saya menemukan siswa yang katanya mahir pelajaran TIK, terbukti dengan saya kasih soal cuma salah beberapa biji sehabis saya koreksi.
Ternyata oh ternyata, katanya dia suka main game onlie.
"Dek, kau kalau main komputer sukanya buka apa?"
"Saya sukanya main game, mas. Walaupun saya suka nge-game bukan berarti saya nggak sanggup ngerjain soal ginian." Katanya.
Wah, ini nih calon penerus jiwa gamer saya. *ngomong dalam hati.
-
Ohh iya, saya observasi di dua kelas. Yang pertama kelasnya yang agak susah di atur, yang ke dua kelasnya si mahir TIK.
Kalau kelas yang susah di atur tidak mengecewakan bikin greget. Tapi nggak duduk perkara
Lumayanlah, mengingatkan kembali pada jaman Sekolah Menengah Pertama saya dulu.
Walaupun jaman SD dulu saya yakni anak tercengeng di kelas, tapi sehabis saya lulus dari SD, saya jadi agak sedikit nakal. Mungki alasannya pas jaman SD dulu dikala hati merasa murka tapi takut untuk di keluarkan, hingga balasannya saya bertemu dengan mitra saya yang mengajari saya wacana betapa pentingnya harga diri.
Pernah ketika harga diri di lecehkan, dan balasannya saya ajak duel 1 vs 1 di lapangan :v
Siapa yang menang? ehem... SAYA. Dan tau-tau emaknya yang saya ajak duel dateng. *Pengalaman macam apa ini :v
Sering dulu duel 1 vs 1 pas jaman SMP. Emang pas jaman nakal-nakalnya itu ya pas jaman Smp. Jujur saya akui itu masih labil banget :v
Tapi sehabis lulus Sekolah Menengah Pertama dan menginjakkan kaki di SMK, saya bertahap mulai sadar. Makara orang pembangkang itu nggak ada gunanya!
Dan saya pernah ketemu sahabat saya yang dulu pernah saya ajak duel, kini dia jadi orang baik juga. Kami pun dongeng ini itu banyak pokoknya.
Intinya, jadi orang pembangkang itu nggak ada gunanya!
Sudah gitu aja yang bahas jaman Sekolah Menengah Pertama dulu hehe.
Saya berfikir, mungkin anak yang masih sekolah itu yang nakalah, yang gayanya sok-sokanlah, itu kurang pencerahan. Aslinya semua orang itu baik, mungkin hatinya aja yang belum sanggup tobat.
-
Oke lanjut ke observasi.
Saat di kelas yang agak rame itu, ada salah satu anak yang mungkin yakni bosnya, saya ajak ngobrol, saya kasih pencerahan hingga balasannya dia sanggup menghormati dan menghargai saya sebagai penggati sementara guru TIKnya.
Kelas serasa menjadi tenang :v
Hingga balasannya bel pulang berbunyi. Sebelum pulang, sempet saya ajak foto-foto buat kenangan.
Kumpulan fotonya nanti di bawah😄
Mungkin itu saja sob dongeng saya ketika observasi di salah satu sekolah yang berada di sragen, jawa tengah.
Terimakasih kepada kepala sekolah yang mengijinkan saya untuk observasi.
Terimakasih kepada Bapak Agus yang memberi jam kepada saya untuk menggantikan bapak di mata pelajarannya, terimakasih juga atas dongeng bapak yang menciptakan saya semangat dan termotivasi.
Dan terimakasih kepada murid-murid yang sanggup saya ajak kolaborasi hehe.
Inilah foto kenangan murid SMPN 1 Kalijambe.
VIII C |
VIII C |
VIII C |
VIII C |
VIII B |
VIII B |
Dia menggunakan alat bantu jalan. Pengin saya tanya wacana itu tapi takut ngena hatinya dan takut kalau nanti menciptakan anaknya minder, sedih, dan saya nggak mau anaknya punya pengalaman jelek dengan saya alasannya saya bahas itu, jikalau suatu dikala ketemu.
Saat saya ajak foto dianya nggak mau mungkin malu. Karena semua temannya sudah ke foto kecuali dia, balasannya saya foto, ehh dianya malu. Kan kasihan, masa semua temannya ke foto kecuali dia. Jangan lihat mejanya, saya yakin itu bukan perbuatan dia.
Buat adek, semangat!
0 Response to "√ Observasi Di Smpn 1 Kalijambe"
Post a Comment