√ Ri Jadi Tujuan Favorit Investasi Di Sektor Industri

Tuesday, 21 March 2017 Add Comment

Liputan6.com, Jakarta Indonesia masih menjadi negara tujuan investasi bagi para pelaku industri luar negeri yang ingin menanamkan modalnya untuk perluasan usaha. Selain didukung dengan potensi pasar yang besar, Indonesia telah mempunyai beberapa struktur industri yang dalam sehingga rantai pasok sanggup berjalan baik.

“Apalagi Pemerintah Indonesia tengah fokus membuat iklim investasi yang aman dengan banyak sekali langkah strategis, antara lain menerbitkan paket kebijakan ekonomi untuk mempermudah pelaku industri menjalankan usahanya di Tanah Air,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ketika melaksanakan kunjungan kerja di PT Yogya Presisi Teknikatama (YPTI), Yogyakarta, Selasa (14/11).

Berdasarkan laporan tahunan yang dirilis Bank Dunia terkait peringkat Ease of Doing Business (EoDB) 2018, peringkat fasilitas berusaha Indonesia di 2018 secara keseluruhan naik 19 peringkat dari posisi ke-91 menjadi posisi 72 dari 190 negara yang disurvei. Pada EoDB 2017, posisi Indonesia juga meningkat 15 peringkat dari 106 menjadi 91. Tercatat dalam dua tahun terakhir posisi Indonesia telah naik 34 peringkat.

Airlangga yakin, kenaikan peringkat ini akan mendorong para pelaku industri untuk meningkatkan investasinya di Indonesia.

“Saat ini kami sedang kejar supaya sanggup terlaksana dari beberapa sektor industri yang telah berkomitmen tambah investasi, antara lain industri petrokimia, otomotif dan elektronika,” ujarnya. Dalam dua tahun ke depan, total nilai investasi tersebut mencapai US$ 1,7 miliar.

Sementara itu, Kementerian Perindustrian mencatat, ada sekitar US$ 1,2 miliar investasi di sektor manufaktur yang tengah direalisasikan. Beberapa investasi tersebut, di antaranya dari industri pulp dan kertas di Riau dan Sulawesi Selatan, serta industri turunan baja di Konawe, Sulawesi Tenggara, yang dibutuhkan sanggup selesai tahun depan.

Airlangga mencontohkan, para investor Jepang mengaku puas berinvestasi dan tertarik untuk melaksanakan perluasan di Indonesia. Pernyataan ini didapat ketika Menperin melaksanakan kunjungan kerja ke Negeri Sakura dalam sebuah lembaga bisnis yang dihadiri ratusan pengusaha Jepang, beberapa waktu lalu.

"Berdasarkan testimoni mereka, Indonesia tetap menjadi negara tujuan investasi alasannya yaitu menunjukkan hasil sampai 60 persen," ucapnya.

Salah satu jadwal pemerintah Indonesia yang ketika ini dinilai menjadi daya tarik bagi para investor, yaitu pengembangan kompetensi sumber daya insan (SDM) industri melalui jadwal pendidikan dan training vokasi.

“Karena kunci pertumbuhan industri yaitu investasi, teknologi, dan SDM. Untuk itu, Kemenperin sedang gencar membangun sistem link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri,” tuturnya.